Teka-Teki Jokowi Soal Jabatan Politik - Ever Onward Never Retreat
Connect with us

Hi, what are you looking for?

Presiden Jokowi dan KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa (Foto: Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

KEPO

Teka-Teki Jokowi Soal Jabatan Politik


Proklamator ID – Isu dinamika politik di Indonesia cukup mencuat dipermukaan ini hingga dikaji menarik, pasalnya Presiden Republik Indonesia membuat teka-teki. Pertama soal Andika Perkasa dan Kedua, soal Garuda.

Jokowi mengundang KSAD Jenderal Andika Perkasa untuk mengantar perjalanan ke Eropa. Ada dua makna sekaligus.

Biasanya Panglima TNI Marsekal Hadi Tjanjanto mendampingi Kapolri Listyo Sigit Prabowo dalam pengantaran di Lanud Halim. Maka terjadi Kesejajaran KSAD dengan Kapolri, yang secara protokoler belum waktunya.

Pun di sana tidak ada Panglima TNI Hadi. Sebaliknya, justru Pratikno yang ada di Halim. Tercatat dua kali dalam satu bulan ini Pratikno menemui Andika Perkasa di Mabesad.

Bisa jadi Jokowi rupanya memberi signal tentang isi Surpres Panglima TNI ke DPR, sudah atau akan dikirim segera. DPR habis reses Minggu (31/10/2021).

Maka signal Jokowi bermakna: Panglima TNI adalah Andika Perkasa. Hadi Tjahjanto mendapatkan posisi penting. Jika Andika Kepala BIN, Budi Gunawan jadi menteri. Yang tersingkir siapa? Menkopolhukam. Atau menteri non-parpol. Ditambah masuknya Zulkifly Hasan PAN ke Kabinet. Terjadi perubahan di Kabinet.

Nah, Jokowi selalu membuat teka-teki. Namun teka-teki Jokowi tidak akan kebablasan. Bayangkan saja. Jokowi mengundang Andika. Artinya, Jokowi memiliki penilaian tersendiri pada Andika.

Pun Jokowi juga dikenal sangat dekat dengan Hadi Tjahjanto pendukung KSAL, Yudo Margono. Kalau berpikir Jokowi akan mengangkat Yudo, maka mengundang Andika di Halim, jadi bentuk PHP pada KSAD.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Nah, yang paling pas. Kehadiran Andika di Halim merupakan pesan: bahwa Andika Perkasa sosok penting di Republik ini. Terlepas dari masa bakti Panglima TNI yang nanti hanya satu tahun – dan bisa diperpanjang, namun dalam strategi negara, kejatuhan suatu rezim tidak perlu satu tahun.

Baca Juga:   4 Seruan Tegas Presiden Jokowi Pada Sidang PBB Ke 76

Hanya dalam hitungan hari bisa rontok. Eyang Soeharto rontok hanya hitungan hari. Bung Karno hancur dalam tiga hari sejak Supersemar keluar. Aung San Suu Kyi rontok dalam tiga hari sejak konflik dengan militer Myanmar.

Jokowi memahami dinamika politik. Andika sangat Perkasa berpengaruh di TNI-AD. Kondisi jelang 2024 memiliki tantangan stabilitas pertahanan dan keamanan prima. AD memiliki seluruh jaringan politik sampai Babinsa ke desa-desa. (Dan, parpol amburadul tak karuan, namun tetap dibutuhkan: makanya Jokowi mengeluarkan Tax Amnesty jilid II. Hadiah bagi para pengemplang pajak – sekaligus jerat mengetahui permainan para mafia dan koruptor. Banyak yang ketakutan. Plus masa Jokowi tinggal 2 tahun.)

Dus, jalan tengah ditempuh. Sebaiknya Andika jadi Panglima TNI, Yudo sebagai Wakil Panglima TNI. Habis masa jabatan Andika Habis, naiklah Yudo yang sudah diberi karpet merah oleh Andika. Top.

Soal Garuda. Jokowi hanya akan menunjukkan sesekali dia naik Garuda. Agar sebelum Garuda bubar, ada catatan Jokowi juga pernah keliling Eropa dengan Garuda. National flag carrier – sekaligus bisa membawa rombongan tur gratis sebanyak-banyaknya.

Peter F Gontha dan sekondannya Triawan Munaf yang sudah dipecat Erick Thohir pun paham. Bahwa sewa Garuda uangnya dimakan koruptor sejak tanda tangan hari pertama perjanjian. Artinya mark-up harga leasing sewa pesawat menjadi ajang korupsi para direktur atau pengambil keputusan.

Maka sebaiknya ET membubarkan Garuda. Atau justru berpelukan dengan koruptor menyuntik dana lagi; jangan salah mengartikan Jokowi memakai Garuda. Jokowi terbang dengan Garuda ke Eropa harus dimaknai secara benar. Good bye Garuda!

Bukti Garudan sarang penyamun datang dari DPR. DPR meminta Erick Thohir agar Garuda disuntik duit. Padahal, DPR selalu berseberangan dengan rakyat. Jika rakyat ke kanan, DPR ke kiri.

Baca Juga:   Pramono Edhie Wibowo, Sosok Ramah dan Rendah Hati

Contoh kelakuan DPR. Herman Khaeron Demokrat dan Arya Bima PDIP pun bersatu. Biasanya tidak bersatu. Mereka kompak minta Pemerintah menyuntik uang ke sarang penyamun ini. Ini bukti bahwa Garuda memang busuk.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kesimpulan dua isu di atas. Andika orang penting di AD. Jokowi memberi signal kuat calon Panglima TNI. Akan ada win-win solution soal Yudo, Hadi, BG. Soal Garuda, ini perjalanan Farewell Garuda oleh Presiden Jokowi. Atau justru Jokowi tunduk pada para garong maling yang memanfaatkan Garuda.


Penulis Oleh Ninoy Karundeng Dari Sosial Media dengan artikel sebelumnya berjudul “Signal Jokowi, Garuda Bubar dan Andika Perkasa Panglima TNI”

Click to comment

WWW

Proklamator ID – Presiden Joko Widodo, sampaikan dalam pidatonya pada sesi debat umum Sidang Majelis Umum Ke-76 Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) soal penanganan...

FYI

Proklamator ID – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo dalam pidato sesi debat Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis Pagi (23/09/2021), menegaskan bahwa...

FYI

Proklamator.id – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo Resmi lantik Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) pada Rabu (13/10/2021) pukul 13.00 WIB di...

ROMANSING

Proklamator.id – Tentara Nasional Indonesia (TNI) sudah memasuki usia yang ke-76 mempunyai peran penting untuk melindungi bangsa dan Negara Indonesia. Pada tanggal 5 Oktober...

Advertisement
close